Surya University Berpartisipasi dalam Lokakarya Penguatan SPMI, AMI dan LPM
Bertempat di Universitas Surabaya (UBAYA), sebuah lokakarya dalam rangka Penguatan Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dilaksanakan dari tanggal 30 Juli sampai dengan 1 Agustus 2019. Kegiatan Lokakarya ini diikuti oleh 6 Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Universitas Surya Tangerang, Universitas Kapuas Sintang, Universitas Slamet Riyadi, Universitas Hindu Indonesia, STPM Santa Ursula dan STMIK Handayani Makassar. Keenam Perguruan Tinggi tersebut masuk dalam Program Asuh Universitas Surabaya yang ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kegiatan Lokakarya ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Surabaya, Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T didampingi oleh Prof. Aris Junaidi, selaku Direktur Penjaminan Mutu dari Kemenristekdikti.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Lokakarya tersebut yaitu Prof. Nyoman Sadra Dharmawan, selaku Guru Besar Universitas Udayana, Bali, Bapak Gunawan Ph.D, selaku Kepala SPMI Universitas Surabaya dan Direktur Penjaminan Mutu dan Audit Mutu Internal UBAYA. Di samping itu hadir pula Bapak Arief Herlambang, M.Si, selaku Manajer Manajemen Perubahan dan Budaya Mutu-DPMAI (Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal) UBAYA.
Lokakarya ini menitikberatkan pada peningkatan pemahaman dan penguatan akan Kebijakan nasional mengenai Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Melalui kegiatan ini diharapkan adanya sinkronisasi antara SPMI Perguruan Tinggi dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yg biasanya dilakukan oleh BAN-PT. Tujuan akhir dari seluruh proses pendampingan ini yaitu tercapai mutu unggul di semua unit Perguruan Tinggi yang ada. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seluruh Perguruan Tinggi diharuskan menciptakan sistem pengendalian penyelenggaraan pendidikan secara mandiri, terencana dan berkelanjutan. Untuk mendukung tujuan tersebut maka setiap Perguruan Tinggi diharuskan mengirimkan para calon Auditor Mutu Internal (AMI) untuk dilatih agar memiliki kemampuan dan kompetensi sebagai seorang Auditor.
Berdasarkan Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015, setiap Perguruan Tinggi harus memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan, 8 standar penelitian, 8 standar PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat ), kemudian diubah menjadi Permenristekdikti nomor 44 tahun 2018 dengan menambahkan standar yang ditetapkan secara mandiri oleh Perguruan Tinggi itu sendiri baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Tujuan akhir dari seluruh proses pendampingan oleh Perguruan Tinggi Asuh yaitu tercapai suatu budaya mutu, yang meliputi pola pikir, pola sikap, pola perilaku yang sesuai standar Dikti.
Berita Lainnya
- Meneladani Patriotisme Para Tokoh - Budi Utomo
- Raihlah Beasiswa Aktuaria Sains dari READI Program Indonesia Bekerjasama dengan University of Waterloo, Canada
- Beasiswa kuliah di Surya University 2017/2018
- Jadwal Kegiatan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021
- Parents Gathering Surya University Bersama Prof. Yohanes Surya, Ph.D
Most Popular
Selasa, 02 Pebruari 2016
Neurosains, Menelusuri Misteri Otak Manusia
Jumat, 29 April 2016
Liputan Media: Aktuaria, Profesi langka Incaran Perusahaan Besar
Selasa, 21 Mei 2019
Meneladani Patriotisme Para Tokoh - Budi Utomo
Senin, 12 Juni 2017
Raihlah Beasiswa Aktuaria Sains dari READI Program Indonesia Bekerjasama dengan University of Waterloo, Canada
Kamis, 06 Juli 2017
Beasiswa kuliah di Surya University 2017/2018
Wisuda II & Dies Natalis V - 13 Oktober 2018
Universitas Surya kembali meluluskan 299 mahasiswa dalam wisuda kedua tahun ini, yang berlangsung di Hotel Olive, Tangerang, Sabtu, 13 Oktober 2018. Sebanyak 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau cum laude. Wisuda II tahun ini mengusung tema:"Generasi Indonesia Jaya Menjunjung Kebhinekaan". rnrn"Proses pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama pembangunan bangsa, dan pendidik yang berkualitas sebagai faktor penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi untuk mencapai Indonesia jaya," kata pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya. Para wisudawan, kata Prof Yohanes Surya, diharapkan tetap memegang nilai-nilai kebhinekaan, jangan membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, dan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya sekat-sekat yang bisa merusak persatuan.rnrn"Nilai kebhinekaan inilah yang akan mempersatukan para wisudawan di tempat berkarya. Ada suatu kebebasan yang wisudawan akan alami ketika mereka menanamkan nilai ini dalam hidup mereka. Para wisudawan akan terlepas dari belenggu primordialisme, dari belenggu egoisme yang hanya mau menang sendiri, dan belenggu pertengkaran," tambahnya.
Wisuda II tahun 2018 Universitas Surya
Wisuda II tahun 2018 Universitas Surya
Orientasi Mahasiswa Baru angkatan 2018
Orientasi Mahasiswa Baru angkatan 2018 pada tgl 15-18 Agustus 2018 diikuti oleh 108 orang mahasiswa baru, sebanyak 53 orang adalah mahasiswa bersubsidi SPP dari...
Wisuda Perdana Surya University
“Generasi Indonesia Jaya: Generasi Optimis” merupakan tema dalam kelulusan Angkatan pertama Universitas Surya yang diselenggarakan pada Sabtu, 14 Oktober 20...
Fesovity
FeSoVity (Festival of Social Creativity) merupakan perwujudan empati sosial melalui serangkaian kegiatan yang kreatif. Acara ini mengundang setiap orang yang ma...