AgriVenture

Selama ini buah lokal terus dipandang sebelah mata oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan. Bagaimana tidak? Jika setiap hari kita disajikan buah impor yang penampilannya begitu menarik, eksotis, dan memikit hati. Harus kita akui buah lokal yang kita miliki kalah saing baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Mengapa buah impor lebih terlihat baik? Karena untuk perdagangan di pasar internasional, perlu dilakukan standarisasi baik kualitas, maupun food safety-nya, disamping isu lainnya seperti isu lingkungan dan sosial. Dalam hal inilah, buah lokal yang kita miliki memang masih tertatih-tatih dalam bersaing.

Namun mengatakan buah impor pasti lebih baik dari pada buah lokal, hanya karena penampilannya yang menarik, tidak serta merta benar. Bagaimana dengan kandungan nutrisinya? Bagaimana dengan isu lingkungannya? Manusia mengkonsumsi buah, tujuan utamanya ingin sehat, dan mengkonsumsi buah dianggap salah satu cara untuk mencapainya. Bila penanganan buah dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik, apakah nilai kesehatannya masih dapat tercapai?

“Everything has beauty, but not everyone sees it.”

Confucius

Buah lokal memang tidak memiliki penampilan yang indah dan menarik layaknya buah impor, namun keindahan buah lokal  ternyata tidak ditampilkan melalui apa yang terlihat, melainkan apa yang tidak terlihat. Kandungan gizi yang terdapat dalam buah lokal ternyata tidak kalah dibandingkan dengan buah impor. Selain kaya akan kandungan gizi, ternyata buah lokal juga sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hanya saja, penelitian yang lebih mendalam mengenai kandungan nutrisi buah-buahan lokal masih belum menyeluruh dan disosialisasikan kepada publik.

Beragam buah-buahan lokal yang unik dan istimewa juga tersedia di Indonesia. Buah-buah seperti durian merah, durian pelangi, durian kura-kura, mundar, belimbing darah, dan sebagainya, turut mengisi keberagaman buah lokal yang ada. Buah-buah tersebut umumnya berasal dari alam, namun ada juga yang berasal dari ciptaan manusia. Nangkadak misalnya, buah yang lahir dari hasil persilangan antara nangka dan cempedak ini, merupakan bukti dari campur tangan manusia yang berhasil membuat buah unik. Nangkadak merupakan buah unik yang dibuat dengan tujuan untuk menghasilkan buah yang memiliki rasa nikmat seperti nangka, sekaligus mudah dikupas layaknya cempedak (Trubus EXO, 2012).

Konsumsi buah lokal ternyata telah didukung oleh sebagian dari masyarakat, baik secara sadar maupun tidak sadar. Untuk mendukung keberadaan buah lokal, kita tidak harus melakukan berbagai cara yang sulit atau mahal, melainkan cukup dengan berbagai cara yang sebenarnya tergolong simple. Hobi berkebun yang dimiliki masyarakat dengan menanam tabulampot (tanaman buah dalam pot), turut meningkatkan konsumsi buah lokal yang sehat dan fresh. Selain itu, dengan mengkonsumsi buah lokal, sebenarnya kita juga turut berkontribusi mendukung petani dan buah lokal.

Ingin lebih mengenal beragam informasi tentang kandungan dan potensi bisnis buah lokal di Indonesia? Inilah saatnya anda menghadiri AGRIVENTURE, acara tahunan yang diadakan oleh Agribusiness Surya University, yang pada tahun ini mengangkat tema tentang buah lokal. Seperti temanya “it’s Fruit Time”, disini kamu akan diajak untuk menjelajah mengenai buah-buahan, termasuk hal-hal ter-update dalam sektor ini. Untuk itu AGRIVENTURE sudah menyiapkan berbagai acara seperti:

1. Fruit Talk!
Seminar buah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, yaitu praktisi, pebisnis, dan akademisi. Ada juga berbagai stand buah lokal yang unik, yang mungkin kamu belum pernah liat sebelumnya. Dalam event ini, kamu bisa menyalurkan rasa penasaranmu mengenai buah lokal, terdapat juga sesi Tanya jawab loh!
2. Eats Fruit!
Adu cepat makan sih udah biasa, tapi adu cepat makan buah ini baru luar biasa, dalam acara ini kamu akan diberikan beragam buah lokal yang berkualitas, dan rasanya, yummy!
3. Cute Fruit!
Buah lokal  keliatan jelek? Ga menarik? Ah masaaa? lomba yang satu ini bertujuan untuk menghias buah lokal  se-kreatif dan seindah mungkin, bagaimana menarik bukan?
Terdapat beragam hadiah menarik loh, yang pastinya kamu tidak akan duga sebelumnya! Ayo ikuti acara AGRIVENTURE!

Berita Lainnya

Wisuda II & Dies Natalis V - 13 Oktober 2018
Universitas Surya kembali meluluskan 299 mahasiswa dalam wisuda kedua tahun ini, yang berlangsung di Hotel Olive, Tangerang, Sabtu, 13 Oktober 2018. Sebanyak 84 wisudawan berhasil mendapatkan predikat pujian atau cum laude. Wisuda II tahun ini mengusung tema:"Generasi Indonesia Jaya Menjunjung Kebhinekaan". rnrn"Proses pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama pembangunan bangsa, dan pendidik yang berkualitas sebagai faktor penting dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing tinggi untuk mencapai Indonesia jaya," kata pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya. Para wisudawan, kata Prof Yohanes Surya, diharapkan tetap memegang nilai-nilai kebhinekaan, jangan membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama, ras, dan berbagai hal yang menyebabkan terjadinya sekat-sekat yang bisa merusak persatuan.rnrn"Nilai kebhinekaan inilah yang akan mempersatukan para wisudawan di tempat berkarya. Ada suatu kebebasan yang wisudawan akan alami ketika mereka menanamkan nilai ini dalam hidup mereka. Para wisudawan akan terlepas dari belenggu primordialisme, dari belenggu egoisme yang hanya mau menang sendiri, dan belenggu pertengkaran," tambahnya.